Breaking News

Aceh Didorong Capai Kemandirian Ekonomi, Kurangi Ketergantungan Fiskal pada Pusat

BANDA ACEHAsisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Dr. Ir. Zulkifli, M.Si, menekankan pentingnya memperkuat kemandirian ekonomi daerah di tengah tekanan fiskal yang dihadapi. Ia mendorong Aceh untuk bergerak menuju swasembada di sektor strategis seperti energi dan pangan, dengan memperkuat pembangunan infrastruktur guna memperkokoh ketahanan serta kedaulatan ekonomi daerah.

Hal itu disampaikan Zulkifli dalam arahannya pada apel rutin di halaman Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Senin (13/10/2025). Turut hadir mendampingi, Kepala Dinas PUPR Aceh Ir. Mawardi, ST, Sekretaris Dinas Ahmad Ricky Soehady, ST, MT, para pejabat eselon III, serta seluruh pegawai di lingkungan Dinas PUPR Aceh.

Usai apel, Zulkifli melanjutkan kegiatan dengan menggelar pertemuan bersama para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), dan pejabat keuangan di dinas teknis tersebut. Pertemuan itu membahas upaya percepatan realisasi anggaran tahun berjalan guna mendukung stabilitas fiskal dan perputaran ekonomi di daerah.

Dalam arahannya, Zulkifli menyoroti ketergantungan Aceh terhadap pasokan dari luar daerah, bahkan untuk kebutuhan pokok termasuk komoditas seperti cabai yang kerap menjadi pemicu inflasi. Kondisi ini, menurutnya, menyebabkan harga di pasar tidak stabil dan berdampak langsung terhadap daya beli masyarakat.

Ia juga mengatakan kondisi fiskal Aceh yang hingga kini masih bergantung pada lebih dari 70 persen dana transfer dari pemerintah pusat, dinilai berisiko terhadap kemandirian Aceh dan keberlanjutan pembangunan jangka panjang, lantaran ketergantungan tersebut membuat daerah sulit berkembang.

"Kita lakukan sesuai dengan 4 visi-misi Gubernur Aceh Islami, Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan," kata Zulkifli dalam arahannya. 

Untuk mengatasi hal tersebut, mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh itu mendorong seluruh pihak agar memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan menggali potensi ekonomi lokal. Ia menegaskan, peningkatan PAD menjadi langkah strategis agar Aceh tidak terus bergantung pada dana pusat dan mampu mengelola keuangannya secara mandiri.

Selain itu, ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan faktor penting dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah. Peningkatan konektivitas jalan, pengembangan energi, serta pemerataan infrastruktur dinilai dapat membuka peluang ekonomi baru dan memperluas akses masyarakat terhadap lapangan kerja.

"Karena yang kita kejar adalah pertumbuhan ekonomi bukan perkembangan ekonomi. Ekonomi yang baik itu ditopang oleh infrastruktur yang baik," tegas Zulkifli.

Zulkifli juga menyinggung dampak inflasi yang tinggi terhadap daya beli masyarakat. Ia menjelaskan bahwa inflasi yang tidak terkendali dapat menurunkan nilai riil upah dan melemahkan konsumsi rumah tangga. Karena itu, ia mendorong percepatan belanja pemerintah agar uang segera beredar di masyarakat dan menggerakkan roda ekonomi lokal.

Di akhir arahannya, Zulkifli mengingatkan pentingnya komitmen seluruh perangkat daerah dalam mempercepat realisasi anggaran. Ia menargetkan realisasi anggaran Aceh mencapai 97,6 persen pada tahun 2025, sebagai bentuk nyata dalam memperkuat perekonomian dan mewujudkan Aceh yang mandiri serta berdaya saing.

Sumber : Adpim Humas Aceh
Editor    : Redaksi

© Copyright 2022 - Asumsi Publik - Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini