BANDA ACEH | Anggota DPR Aceh sekaligus Wakil Ketua Komisi I, Rusyidi Muktar, yang akrab disapa Ceulangiek, mengeluarkan pernyataan tegas terkait lambannya penanganan bencana banjir bandang dan longsor yang melanda hampir seluruh wilayah Aceh.
Ia meminta Presiden Prabowo Subianto untuk turun langsung menangani krisis kemanusiaan ini serta membuka akses bagi negara-negara luar untuk membantu Aceh.
Menurut Ceulangiek, skala bencana kali ini sangat besar dan dampaknya luar biasa. “Sebanyak 23 kabupaten/kota di Aceh terdampak. Ini bukan bencana biasa, ini bencana dahsyat.
Rakyat kehilangan rumah, akses jalan terputus, ekonomi lumpuh total. Pemerintah pusat tidak boleh tinggal diam. Kami minta Presiden segera bertindak dan memberi izin bagi negara sahabat yang ingin membantu Aceh,” tegasnya, Rabu (10/12/2025).
Ia menilai bahwa penanganan bencana di Aceh sejauh ini belum sebanding dengan tingkat kerusakan dan penderitaan masyarakat. “Aceh sedang menjerit. Ini bukan waktunya untuk rapat tanpa aksi.
Jika pemerintah pusat tidak peduli, maka rakyat Aceh berhak mempertanyakan kembali komitmen kebangsaan yang selama ini kami junjung,” ujarnya dengan nada keras.
Ceulangiek menutup pernyataannya dengan pesan yang menggema di tengah penderitaan rakyat Aceh. “Kami tidak ingin konflik, tapi jika dibiarkan terus, kami siap berdiri sendiri.
Kami ingin Aceh ditangani dengan serius, dengan hati dan kepedulian. Izinkan dunia membantu Aceh, karena ini bukan sekadar bencana alam ini ujian kemanusiaan,” pungkasnya.
Sumber : hs
Editor : Redaksi

Social Header