BANDA ACEH | Genangan air di jalan underpass Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, yang kerap terjadi banjir saat hujan sangat menggangu kelancaran lalulintas kendaraan di kawasan tersebut.
Safrina selaku mahasiswa yang selalu kendaraan melintasi kawasan tersebut sangat kecewa, maka untuk itu saya meminta kepada pihak dinas terkait untuk segera mengatasi hal tersebut, baik mengusulkan solusi kepada pemerintah berupa penambahan kapasitas pompa untuk menyedot air dan dibuang ke sungai dan lainnya.
Selain itu, juga perlu dilakukan pembersihan berkala terhadap semua instalasi saluran drainase pembuangannya. Ujar Safrina.
Safrina mengatakan, lokasi tersebut kerap terendam banjir saat hujan. Dampaknya, underpass yang menghubungkan antara Kuta Alam menuju kawasan Ulee Kareng itu kerap menimbulkan kemacetan kendaraan, bahkan berpotensi tidak bisa dilalui jika curah hujannya tinggi.
Safrian mengaku kerap mendapatkan keluhan warga dan kawan-kawan mahasiswa lainnya, dan sudah berulang kali mengecek lokasi underpass tersebuy sudah menjadi langganan genangan banjir sebagaiman terjadinya hari ini.
Saya sudah sering mengecek underpass yang sering kebanjiran itu. Solusinya, ya ditambah pompa untuk menambah kapasitas penyedotan air di sana," katanya, Minggu (28/4/2024).
Dia berharap kepada Dinas PU Kota Banda Aceh, secepatnya bertindak dan berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemerintah Aceh, guna mencari solusi untuk mengatasi genangan banjir di underpass Beurawee. Baik dengan menambahkan pompa atau mencari solusi lainnya.
"Pantau media asumsipublik.id dilapangan lokasi tersebut memang kerap terjadi dan perlu adanya ketegasan khusus untuk mengatasi masalah itu, Yang penting adalah saat hujan underpass tidak terjadi genangan banjir lagi, dan bisa dilalui masyarakat dengan lancar. Imbasnya besar karena terjadi kemacetan panjang serta air kotoran itu kadang bisa basahi pakaian pgendara atau celana pengendara.[*]
Social Header