BANDA ACEH | PON XXI sudah didepan mata, namun berkaca dari pengalaman PON sebelumnya di Papua dan Jawa Barat tidaklah masalah, baik dari kesiapan venue, air bersih, penginapan, transportasi, guide, sampai kepada seberapa baik kualitas penyedia jasa catering PON XXI, walau terlihat remeh pemilihan catering bukan perkara biasa, mesti profesional dan aman dikonsumsi serta mewakili lidah nusantara.
Guru Besar Ekonomi USK Prof. Mukhlis Yunus, SE, MS kembali menyorot bidang konsumsi ini, berikut paparannya, Kamis (4/7). Persiapan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara semakin intensif. Salah satu aspek krusial yang menjadi sorotan adalah penyediaan catering profesional untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan event olahraga terbesar di Indonesia ini. Dengan ribuan atlet, ofisial, dan pengunjung yang diperkirakan hadir, kebutuhan akan layanan catering yang berkualitas dan higienis menjadi sangat penting.
PON XXI akan melibatkan lebih dari 11.600 atlet yang berlaga di berbagai cabang olahraga. Ditambah dengan ofisial, pelatih, media, dan penonton, jumlah orang yang harus dilayani mencapai puluhan ribu. Layanan catering profesional diperlukan untuk memastikan semua peserta mendapatkan asupan gizi yang cukup dan makanan yang higienis. Kompleksitas ini membutuhkan perencanaan yang matang dan eksekusi yang presisi.
Kualitas makanan dan standar kebersihan merupakan faktor utama dalam penyediaan catering untuk acara sebesar PON. Atlet membutuhkan makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi untuk mendukung performa mereka di lapangan. Penyedia catering profesional harus mampu menyediakan menu yang seimbang, memenuhi kebutuhan kalori, serta mematuhi standar kebersihan yang ketat untuk menghindari masalah kesehatan yang bisa berdampak negatif pada pelaksanaan acara.
Aceh dan Sumatera Utara dikenal dengan kekayaan kulinernya yang beragam. Layanan catering di PON XXI tidak hanya harus memenuhi standar internasional dalam hal nutrisi dan kebersihan, tetapi juga mampu menampilkan keberagaman kuliner lokal. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia catering untuk menciptakan menu yang memadukan makanan lokal dengan selera dan kebutuhan nutrisi para atlet dari seluruh Indonesia.
Penyediaan catering untuk acara sebesar PON XXI juga melibatkan tantangan logistik yang signifikan. Makanan harus disiapkan dan didistribusikan ke berbagai venue secara tepat waktu. Penyedia catering harus memiliki sistem distribusi yang efisien untuk memastikan makanan tiba dalam kondisi segar dan siap saji, tanpa mengorbankan kualitas dan kebersihan.
Untuk mendukung suksesnya PON XXI, penyedia catering diharapkan dapat bekerja sama dengan berbagai pihak lokal, termasuk petani, pemasok bahan makanan, dinas kesehatan, dan pihak lain yang ikut terlibat. Kolaborasi ini tidak hanya memastikan ketersediaan bahan makanan berkualitas tetapi juga mendukung perekonomian lokal.
Pemerintah Aceh dan Sumatera Utara memberikan dukungan penuh untuk memastikan suksesnya PON XXI. Masyarakat lokal juga diajak untuk berpartisipasi dan mendukung pelaksanaan acara ini, termasuk dalam hal penyediaan bahan makanan dan tenaga kerja untuk layanan catering.
Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, diharapkan layanan catering yang profesional dan berkualitas dapat mendukung kelancaran dan kesuksesan PON XXI Aceh-Sumut, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua peserta dan pengunjung.
Selain itu Prof. Mukhlis mengatakan pemerintah Aceh perlu menyiapkan penyambut tamu yang ramah untuk setiap kontigen daerah, Al-Qur'an telah menyampaikan penciptaan manusia dari Adam dan Hawa kemudian berkembang menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa adalah tidak lain supaya kita semua saling mengenal.
Dalam aktifitas PON XXI ini perlu disiapkan tourguide yang terkoordinir, tugasnya adalah melayani setiap aktifitas resmi atlit dan delegasi daerah agar hajat-hajat mereka selama di Aceh tersampaikan.
“Saudara kita dari tanah Sumatera Utara kemari kita siapkan tourguide orang batak,” ucap Prof. Mukhlis menekankan perhatian agar PON XXI berlangsung sukses. Demikian pula jika ada tourguide dari provinsi di Indonesia Tengah maupun Indonesia bagian Timur, semua kepentingan mereka harus bisa diakomodasi dan dikoordinir dengan baik oleh pemerintah Aceh dalam struktur resmi yang Profesional pula.
Editor : Redaksi (Ir)
Social Header