Breaking News

Haji Uma, Senator Rakyat: Tiga Periode Mengabdi dengan Hati untuk Aceh

Heri Safrijal, S.P. Ketua Pusat Studi Pemuda Aceh

BANDA ACEH | Ketua Pusat Studi Pemuda, Heri Safrijal, S.P., menilai bahwa sosok H. Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma telah menjadi figur penting bagi rakyat Aceh. Menurutnya, Haji Uma bukan hanya sekadar senator, tetapi juga layaknya “bapak masyarakat Aceh” yang mampu menampung dan memperjuangkan berbagai aspirasi dari seluruh kalangan, termasuk generasi muda.

Heri menegaskan, tiga periode pengabdian Haji Uma di kursi senator bukanlah waktu yang singkat. Selama itu pula, ia menghadapi berbagai tantangan dan cobaan, namun tetap konsisten menjalani amanah dengan semangat kebersamaan. “Beliau berhasil menunjukkan bahwa dedikasi dan konsistensi dalam memperjuangkan rakyat bisa bertahan melewati ujian waktu,” ungkap Heri.

Keberhasilan Haji Uma, kata Heri, terlihat jelas dari kemampuannya merespons semua keluhan masyarakat Aceh. Tidak ada sekat antara dirinya dengan rakyat. Ia selalu hadir ketika masyarakat kecil membutuhkan bantuan, mulai dari masalah sosial, pendidikan, hingga persoalan hukum yang menimpa warga kurang mampu.

Hal senada juga disampaikan oleh Fajarul, salah seorang pemuda Aceh, yang menilai rekam jejak Haji Uma sangat terbukti. “Kalau kita perhatikan, hanya Haji Uma yang begitu konsisten membantu masyarakat kecil. Beliau tidak pernah membeda-bedakan, baik itu pedagang, petani, pelaut, maupun ibu rumah tangga. Semua pernah merasakan kepeduliannya,” ujar Fajarul.

Heri kembali menambahkan, kiprah Haji Uma tiada tara dalam membantu rakyat. Menurutnya, banyak terobosan dan keberhasilan yang dicapai sang senator, baik melalui jalur resmi maupun advokasi langsung di lapangan. “Semua itu beliau lakukan dengan ikhlas, tanpa pamrih, murni untuk masyarakat Aceh,” katanya.

Pusat Studi Pemuda juga melakukan survei pendampingan di berbagai daerah Aceh. Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat dari kalangan bawah hingga menengah luas memberikan apresiasi terhadap kinerja Haji Uma. “Pedagang, petani, nelayan, dan ibu rumah tangga menyebut beliau sebagai tumpuan harapan karena selalu ada solusi yang beliau tawarkan,” jelas Heri.

Tak hanya kalangan masyarakat kecil, para birokrat, pengusaha, dan politisi pun turut mengapresiasi kiprah Haji Uma. Menurut Heri, hal ini menunjukkan bahwa kiprah Haji Uma tidak terbatas pada satu segmen saja, melainkan melintasi berbagai lapisan masyarakat. “Tiada batasan, beliau sudah melakukan yang terbaik untuk Aceh. Itulah mengapa beliau layak disebut sebagai bapak masyarakat Aceh,” tutup Heri penuh keyakinan.

Editor : Redaksi (Ir)

© Copyright 2022 - Asumsi Publik - Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini