Breaking News

Ketua Apdesi Bireuen Minta Presiden Prabowo Buka Jalur Resmi Bantuan Dunia Luar...

Bahrul Fazal, SH, Ketua Apdesi Bireuen

BIREUEN | Desakan penerimaan bantuan Internasional untuk banjir besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar) terus mengalir . Situasi penanganan korban di lapangan saat ini dinilai lambat  dalam menangani bencana sebesar ini, khususnya wilayah terisolir, apalagi bencana ini belum di tetapkan sebagai bencana nasional 

"Kondisi banjir di Sumatera sudah berada di titik yang tidak lagi dapat dijelaskan sebagai bencana biasa. Data dan fakta di lapangan sudah sangat jelas bencana kali ini tingkat kerusakannya lebih merata di bandingkan dengan bencana sunami yang melanda Aceh dan Srilanka tahun 2006 silam, " kata ketua Apdesi kabupaten Bireuen Bahrul Fazal SH.

“Kerusakan sudah meluas, pelayanan dasar lumpuh, ribuan keluarga terisolasi, jalan nasional putus, dan infrastruktur vital hancur. 

Dampak lambatnya pengambilan keputusan akan terasa di lapangan. Hingga sekarang, banyak penduduk kekurangan makanan. karena akses bantuan tertunda ke berbagai desa karena beberapa infrastruktur vital seperti jalan penghubung, jaringan telekomunikasi, dan akses listrik terputus.

Melihat penanganan yang stagnan, Ini seperti melawan kesulitan ditengah kemustahilan.Bahrul mendesak pemerintah pusat mengambil langkah strategis: membuka jalur resmi bantuan internasional.

“Jika negara tidak mampu menangani sendiri, maka harus membuka akses bantuan Dunia luar. Ini bukan soal harga diri negara, tapi soal kemanusiaan, Dan selama ini negara kita selalu hadir memberikan bantuan ke negara manapun melanda musibah." Ujarnya dengan nada sedih.

Editor : Redaksi (Ir)

© Copyright 2022 - Asumsi Publik - Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini