Breaking News

Dua Kubu APDeSI di Kab. Bireuen, Sebahagian Keuchik dan Perangkat Desa Timbul Tanda Tanya "?".

Doc. Foto Ikw. Bahrul Fazal (Kiri), Ataillah (Kanan)

BIREUEN. Wadah organisasi yang menjadi nauangan Para Pemerintah Desa diKabupaten Bireuen ada  dua kubu kepemimpinan yaitu Asosiasi Pemerintaan Desa Seluruh Indonesia (APDeSI).

Kubu pertama dipimpin Bahrul Fazal M Puteh (Keuchik Cot Bada, Kecamatan Jeumpa), yang  terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC)  Apdesi Kabupaten Bireuen periode 2020-2025 melalui Musyawarah Cabang (Muscab) pertama yang dilaksanakan di Aula Lama Setdakab Bireuen, Kamis, 9 Januari 2020  lalu.

Sedangkan kubu satu lagi dipimpin Ataillah S.Pd, yang ditunjuk berdasarkan mandat dari DPD Apdesi Aceh dengan nomor 08 /DPD/A/IV/2022, tertanggal, 6 November 2022, periode 2022-2027. 

Ataillah yang dikonfirmasi langsung oleh media asumsipublik.id, Senin (27/2/2023)  kepada media ini mengatakan, 
Disaat dia baru dua bulan menjabat sebagai keuchik Meunasah Alue, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, dia dimandatkan oleh  DPD Apdesi Aceh dengan Nomor 08 /DPD/A/IV/2022, tertanggal, 6 November 2022, yang ditanda tangani oleh Wilda Mukhlis, SHI dan Yusran , S.Sos IMH.

"Berdasarkan surat  mandat tersebut  penunjukan  atas nama saya Ataillah untuk  membentuk kepengurusan di Kabupaten Bireuen," sebutnya.

Seiring waktu berjalan Ataillah terus bergerak untuk mencoba mendekati beberapa Keuchik yang sebelumnya juga terlibat dalam kepengurusan APDeSI Bireuen, namun semua itu hanya sebatas koordinasi. Tujuannya untuk mencari kader-kader yang bisa untuk membentuk kepengurusan yang lengkap. Alhamdulillah berkat pendekatan beberapa Keuchik atau perangkat desa saat ini struktur DPC Apdesi Kabupaten  Bireuen sudah terbentuk dan sudah di SK kan oleh Apdesi DPD Provinsi Aceh. Ada 17 perwakilan di Kecamatan Bireuen, Ujar Ataillah.

Dikatakanya, dengan adanya dua kubu Apdesi di Kabupaten Bireuen selama organisasi tidak bertentangan dengan Undang- Undang tidak masalah walaupun dua kubu, yang membedakan di AD/RT.

"Kalau kami memang  khususnya perangkat desa yang masih aktif yang menjabat di Apdesi ini, kalau kami sudah lengkap dengan surat-suratnya . 

Sedangkan untuk kubu yang satu lagi, bisa dipimpin selain keuchik," ungkapnya.

Ataillah juga mengatakan, SK kementerian ditujukan ke DPD  Provinsi Aceh, tinggal lapor saja ke Kesbangpol.

"Arahan dari Kesbangpol bahwa kami legal dan sedang menunggu dari Kesbangpol , setelah itu baru pelantikan," katanya.

Terpisah, Sekretaris Apdesi Kabupaten Bireuen, Busra S.Pd kepada media, Senin (27/2/2023) menyebutkan, awalnya ada Asosiasi Keuchik dan Sekdes seluruh Indonesia.

Kemudian berdasarkan kesepakatan dan hasil musyawarah, diputuskan keuchik dan sekdes berhimpun dalam satu wadah asosiasi yaitu di Apdesi.

"Ketua dan pengurus Apdesi Bireuen itu  Ketuanya Bahrul Fazal M Puteh, periode 2020-2025. Sampai saat ini Ketua Apdesi Bireuen yang sah masih Bahrul Fazal. Jadi kalau ada orang lain yang mengakui sebagai ketua Apdesi,  kami tidak tahu," jelasnya.

T. Johan Muda yang biasa disapa Ampon Johan Eks Koordinator BKAD Peudada, dalam hal kepengurusan APDeSI tersebut tidak memikirkan luas, apalagi keduanya tersebut sama-sama juga punya aturan baku, yang penting jangan ribut-ribut, dan berharap kedua kubu tersebut bila ada program dari luar agar bisa untuk dimanfaatkannya sesuai dengan koordinasi dari Kubu organisasi masing-masing, kita Aceh, dalam membangun daerah pasti banyak ide atau gagasan dari seseorang, jadi saya juga berharap kepada semua pihak kita dapat menilik dulu langkah kedua organisasi tersebut. Saya ulang kembali lagi "yang peunting jangan ribut-ribut" ujar Johan.

Sementara itu, Ketua Apdesi Kecamatan Gandapura, Tgk. Mauliadi mengatakan, untuk  ketua Apdesi Kabupaten Bireuen  bukan di tunjuk begitu saja,  tapi harus  di pilih langsung oleh para Keuchik di 609 desa yang tergabung di 17 Kecamatan di wilayah Kabupaten Bireuen.

"Bila ada Keuchik di Kabupaten Bireuen yang ingin menjadi Ketua Apdesi tunggu dulu sampai masa pemilihan selanjutnya," katanya.

Hal yang sama diungkapkan Keuchik Meunasah Mamplam, Kecamatan Simpang Mamplam Bireuen,  Mustawa alias Keuchik Caplen.

Keuchik Caplen menyebutkan, setahu dia ketua Apdesi Kabupaten Bireuen yang sah semenjak dia menjadi Keuchik bernama Bahrul Fahzal M.Puteh.

"Kalau ada orang yang mengaku dia sebagai ketua Apdesi Bireuen, menurut nya dia anggap ibarat orang suka memakai baju tentara tapi dia bukan tentara," jelas Keuchik Caplen.

Padahal, sebutnya lagi, setiap keuchik yang ingin menjadi ketua Apdesi di organisasi Apdesi harus melalui mekanismenya  harus dipilih oleh para keuchik yang ada di 17 kecamatan di Bireuen.

"Sekali lagi dia tegaskan selain ketua Apdesi yang telah dipilih oleh para Keuchik di Bireuen ada yang mengaku sebagai ketua Apdesi Bireuen , berarti itu ketua Apdesi rakitan," tegasnya.

Siapa yang mau menjadi ketua Apdesi Bireuen undangkan semua Keuchik dan sekdes yang ada di kabupaten Bireuen untuk mubes, jadi siapapun yang terpilih dalam mubes itu nantinya, itu lah ketua APDeSI Bireuen. [IK_Red]
© Copyright 2022 - Asumsi Publik - Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini