Breaking News

Ibu Korban Kecewa..! SPKT Polda Aceh Tolak LP Ortu Bocah SD Yang Meninggal Dibekas Galian C Gampong Neuheun

BANDA ACEH | Diana (35 tahun), Ibu kandung dari Alm M. Yudi Ardiansyah (10), Bocah SD yang tenggelam dibekas galian C di Gampong Neuhen, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar pada Rabu (18/9) 3 pekan yang lalu, setelah kejadian ibu korban membuat laporan pidana ke Polda Aceh.

Ibu Korban Diana, membuat Laporan Polisi ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Aceh didampingi oleh dari Tim Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) yang diketuai oleh M. Nur selaku Ketua YARA Perwakilan Aceh Besar.

Pada saat membuat laporan di SPKT Polda Aceh, Ibu Korban, Diana, dan tim penasehat hukum sempat diterima dan melakukan diskusi dengan petugas piket dari SPKT dan Penyidik. Namun, setelah itu diarahkan ke Perwira Jaga yaitu Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) pada Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Aceh. Setelah Laporan Polisi dari ibu korban ditolak oleh Petugas Piket Polda Aceh dengan dalih terlapornya belum diketahui dan setelah penyidik lama berkoordinasi dengan pimpinannya penyidik menyimpulkan agar ibu korban untuk membuat Lidik Informasi (LI), atas Penemuan Mayat di lokasi bekas Galian C.

Ibu Korban, Diana, sangat kecewa karena Laporannya tidak diterima oleh petugas SPKT dan Penyidik jaga di Polda Aceh.

"Sementara itu, M. Nur dari tim penasehat hukum menyampaikan seharusnya polisi tidak boleh menolak laporan warga, ini sangat jelas-jelas korbannya ada, saksi ada dan locus deliktinya ada jelas yang beralamat dibekas galian C di Gampong Neuhen, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Tapi, laporan masyarakat di Tolak Polda Aceh." kata M. Nur, usai mendampingi ibu korban Diana, Selasa (2/10/2024), di SPKT Polda Aceh.

Lanjut M. Nur, kami menduga, ini seperti ada yang sedang ditutup tutupi oleh oknum polisi. Dugaan kami, bekas galian C yang berlokasi di Gampong Neuhen, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar itu milik mantan anggota Polisi.

"Dia berharap, agar polisi dapat bekerja dengan profesional dan presisi sesuai arahan  di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, slogan Polri diubah menjadi Presisi. Presisi merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan. Polri mengusung jargon Promoter yang merupakan abreviasi dari profesional, modern dan tepercaya." ujar M. Nur.

Sumber : Alan YARA
Editor    : Redaksi (Ir)
© Copyright 2022 - Asumsi Publik - Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini