BIREUEN | Polres Bireuen melalui Satuan Binmas menggelar kegiatan sosialisasi untuk mencegah penyebaran radikalisme dan terorisme di Pondok Pesantren Durratul Hidayah, Desa Geulanggang Kulam, Kec. Kota Juang, Kab. Bireuen, Kegiatan ini dipimpin oleh Kanit Bintibsos Sat Binmas Polres Bireuen, Aipda Muhammad Fuady, M.S.M., sebagai bagian dari program Cooling System, Jumat (18/10/2024).
Dalam sosialisasi tersebut, Aipda Fuady menyampaikan materi tentang pentingnya wawasan kebangsaan, bahaya paham radikal, dampak perundungan, serta pentingnya tertib berlalu lintas dan cermat dalam bermedia sosial. Kegiatan ini ditujukan untuk para santri agar memiliki pemahaman mendalam tentang bahaya radikalisme serta bagaimana mencegahnya di lingkungan pesantren dan masyarakat.
"Kami berharap, dengan adanya sosialisasi ini, para santri dapat memahami bahwa radikalisme dan terorisme adalah ancaman serius bagi keutuhan NKRI. Pesantren harus menjadi benteng terakhir dalam melawan penyebaran paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin," ujar Aipda Fuady.
Sosialisasi ini turut dihadiri oleh pengurus pondok pesantren, tokoh masyarakat setempat, serta para santri yang menyambut baik kegiatan tersebut. Para peserta sangat antusias mengikuti materi yang disampaikan, serta mengajukan berbagai pertanyaan terkait upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di lingkungan mereka.
Kasat Binmas Polres Bireuen, Iptu Azharuddin, melalui Aipda Fuady menekankan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam menjaga persatuan dan stabilitas bangsa. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama di lingkungan pesantren, untuk tidak ragu melaporkan hal-hal yang mencurigakan terkait aktivitas radikalisme.
"Peran serta masyarakat sangat penting dalam memutus rantai penyebaran paham radikal. Jika ada hal-hal mencurigakan di sekitar, segera laporkan kepada pihak berwenang untuk mencegah terjadinya aksi-aksi yang merusak keamanan," imbuhnya.
Polres Bireuen berkomitmen untuk terus mengadakan sosialisasi di lembaga-lembaga pendidikan, khususnya pesantren, sebagai langkah preventif untuk mencegah radikalisme dan terorisme. Selain itu, sesi tanya jawab yang digelar pada akhir sosialisasi memberikan ruang bagi para santri untuk lebih memahami cara mengenali dan melawan paham radikal.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan pesantren dapat menjadi garda terdepan dalam upaya menjaga keutuhan bangsa dari ancaman radikalisme, serta memperkokoh peran mereka dalam menjaga stabilitas nasional.
Sumber : Sandi Humas Polres Bireuen
Editor : Redaksi (Ir)
Social Header