Breaking News

Irmawan Beri Dukungan Penuh Kepada Muallem Untuk Kembangkan Ekspor Via Laut Ke Penang

BANDA ACEH | Anggota DPR RI dari partai PKB asal Aceh H. Irmawan, S.sos, M.M memberikan dukungan dan apresiasi setinggi-tingginya atas kebijakan Muallem untuk membeli kapal feri Roro(roll on-roll off) sebagai sarana ekspor komoditas Aceh dari Pelabuhan Krueng Geukeuh, Aceh Utara ke Penang, Malaysia.

Hal itu disampaikannya kepada Asumsipublik.id dirumahnya, Malam Kamis (19/2/2025).

“Baguslah, Aceh biar bisa langsung ekspor tidak harus lewat Medan,” ucapnya.

Sebelumnya Muallem menyatakan dalam pidato politiknya dalam rapat paripurna DPRK Aceh Utara tatkala melantik Ismail A. Jalil, SE, MM (Ayahwa) dan Tarmizi Panyang, S.Kom.I sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara 2025-2030.

“Saya sudah memanggil tim penyusun RPJMA agar dimasukkan anggaran untuk kita beli satu (kapal) Feri roro, yang akan menyebrangi Selat Melaka ke Penang, Malaysia. Semua hasil pertanian, perkebunan, hasil laut dan peternakan untuk dapat dipasarkan ke negara tetangga,” ucap Muallem, Senin (17/2/2025).

Irmawan merupakan anggota DPR RI komisi V yang telah melanglang-buana menyaksikan, mengawasi dan melegislasi infrastruktur, transportasi serta pembangunan perdesaan.

“Mudah-mudahan bisa terwujud sehingga itu bisa mendorong perekonomian Aceh,” tukasnya.

Pada hari Sabtu (15/2/2025) kemarin, Patriot Bela Nusantara (PBN) Aceh baru saja menggelar forum diskusi publik, pada saat itu seorang panelis Dr. Amri, SE, MS.i (pakar ekonomi USK) mengatakan fenomena di Mahkamah Konstitusi (MK) sampai detik ini yang mana kandidat calon kepala daerah menggugat calon kepala daerah yang lain dengan dakwaan suap-menyuap erat korelasinya dengan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang ada di perdesaan.

“Kenapa masyarakat mau terima uang? Karena di gampong-gampong saat ini mencari uang 50 ribu rupiah sehari saja sulit,” ucap Dr. Amri.

Terkait visi dan misi Muallem yang ingin membeli kapal Feri Roro untuk mengekspor hasil pertanian, perkebunan dan peternakan sangat erat kaitannya dengan pola pikir kepala desa dalam mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Di Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah seorang kepala desa bernama Mulyono berhasil menjadikan Bumdes milik mereka memiliki pendapatan asli mencapai 14 miliar per tahun.

Pendapatan ini bersumber dari sektor pariwisata dan budidaya. Sebelumnya Ponggok merupakan Desa miskin seluas 77 hektar.

Namun memanfaatkan aliran air yang mengalir di bawah kaki gunung merapi, ia membangun objek pariwisata pemandian dan budidaya ikan yang menarik minat wisatawan dari berbagai daerah.

Dan kini Desa Ponggok, Klaten menjadi salah satu Desa terkaya di Indonesia.

Irmawan, S.sos, MM menyinggung agar desa-desa di Aceh bisa mengembangkan Bumdes dengan memanfaatkan potensi yang ada hingga mampu menjadi pendapatan asli gampong.

“BumDes dikembangkan! Hingga ada PAD-nya,” ucapnya.

Awak media boleh mengontrol gerak-laju penggunaan uang desa agar lebih banyak terserap pada bidang pemberdayaan gampong sehingga BumDes lebih produktif.

Dan langkah Muallem membuka jalur ekspor dengan menyiapkan sarana kapal bisa disahuti oleh kepala desa dengan menyiapkan komoditas hasil pertanian dan peternakan yang unggul, baru bisa disebut sebagai kolaboraksi.

Sumber : RSM
Editor    : Redaksi
© Copyright 2022 - Asumsi Publik - Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini