Breaking News

Tindak Lanjut Aspirasi Para Nelayan di PPI Peudada, Komisi II DPRA Tiba di Lokasi Perencanaan Pembangunan Kolam Labuh

BIREUEN | Menindaklanjuti keluhan apirasi Nelayan di PPI Peudada, yang disampaikan melalui Abu Laot (Muhammad Karim), salah satu kebutuhan mendesak adalah meminta segera pembangunan kolam labuh, mengingat selama ini sering terjadi musibah terhadap perahu nelayan, yang diparkirkan secara sembarangan, tidak ada tempat khusus.

Diketahui hal tersebut, komisi II DPR Aceh, hadir dan malakukan kunjungan kerja ke lokasi yang direncanakan pembangunan kolam labuh di PPI Peudada, ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah yang harus dan perlu ditindaklanjutinya terhadap kebutuhan nelayan setempat.

Dalam kunjungannya dipimpin langsung oleh ketua Komisi II Khairil Syahrizal, ST, M.A.P, didampingi wakil Ketua Komisi Muhammad Ikbal, dan Para Anggotanya masing-masing yaitu Rahmuddin, Fuadri,  M.Nasirt, H.Tantawi, Syamsuri, Tgk Muhammad (Abi Alue Lhok) dan beserta stafnya.

Dalam kunjungannya, Sabtu 19 April 2025, saat tiba dilokasi rombongan dari komisi II tersebut, menerima langsung keluhannya dari para nelayan, serta memperhatikan lokasi dan wilayah yang menjadi pusat perencanaan pembangunan kolam labuh. Penentuan lokasi perencanaan lokasi ini penting, makanya kehadiran kami kelokasi untuk memastikan titik pembangunan kolam labuh yang kita upayakan dan kita desak pemerintah untuk memperhatikannya. Insyallah Aspirasi yang kami tampung hari ini, akan kami bawa dalam pembahasan khusus bersama dinas terkait.

Kehadiran kami disini berharap bukan sekedar seremonial, akan tetapi dapat menjadi sebagai wujud nyata untuk perhatian lebih lanjut, terutama terkait pembangunan kolam labuh. Penting, dukungan infrastruktur pembangunan dibidang perikanan salah satu bentuk untuk meningkatkan sektor ekonomi warga yang layak, terlebih taraf ekonomi warga pesisir.

Kami tidak hanya mendengar, maunya bertindak, apa yang disampaikan hari ini, apalgi kebutuhan mendesak semoga terealisasinya, kolam labuh bukan sekedar fasilatas biasa, tapi untuk menjaga kebutuhan dasar untuk menjaga keberlangsungan hidup para nelayan.kami akan mendorong program ini dalam pembahasan anggaran di DPRA. Tegas Khairil.

Sementar wakil ketua komisi II Muhammad Ikbal, seluruh masukan dan kondisi yang kita lihat hari ini, akan kita bahas lebih lanjut, dan menjadi catatan penting bagi kami untuk memperjuangkan aspirasi warga khususnya disini para nelayan. Insyallah saya hadri dalam komisi II DPRA perwakilan Daerah Pemilihan Bireuen, siap kita kawan usulan ini untuk pembahasan lebih lanjut, Tutupnya.

Sebagaimana berita sebelumnya dengan judul "parkir perahu tidak aman nelayan di PPI Peudada tegaskan kepada abu laot  desak pemerintah segera membangun kolam labuh", Panglima laot PPI Peudada meminta Pemerintah Daerah segera membangun kolam Labuh demi peningkatan ekonomi masyarakat.

Hal itu dikatakan oleh Abu Laot Wilayah PPI Peudada Muhammad Karim Usai tenggelamnya Boet Nelayan Milik Musliadi Yacob (44) yang terparkir di sandaran Sungai Krueng PPI Peudada, Rabu malam, 25 Desember 2024.

Dikatakannya, saat ini para nelayan Sangat membutuhkan berbagai fasilitas nelayan, dan masyarakat butuh kolam Labuh, karena dengan adanya kolam Labuh itu, akan meningkatkan pendapatan nelayan, demi kesejahteraan masyarakat. Terlebih waspada terhadap parkir perahu nelayan tidak merasa khawatir terhadap hal-hal selama ini terjadi seperti tenggelam, dan hal-hal lainnya diluar pantauan keamanan sekitar.

“Kami meminta kepada Pj Bupati Bireuen untuk mencari solusi dan berkoordinasi dengan Pihak Pemerintah Provinsi dan Pusat, agar kebutuhan Nelayan di PPI Peudada benar-benar dapat dirasakan, terutama sekali yaitu membuat kolam Labuh yang layak, karena sangat dibutuhkan oleh nelayan dan masyarakat untuk peningkatan hasil laut di kabupaten Bireuen," ujar Abu Laot.

Musliadi, Nelayan yang baru usai musibah prahunya Hilang, “Kami Memohon kepada panglima laot dan Pemerintah baik Daerah maupun Pusat, harap pembangunan kolam labuh bisa dikabulkan, mari sama-sama menjaga pesisir kita, mari sama-sama kita cegah hal-hal yang tidak kita inginkan,” katanya.

Musliadi kembali menegaskan, dia meminta dan memohon juga kepada dinas terkait tunjukkan perhatian serius khususnya untuk para nelayan, perjuangan para nelayan ini sangat menantang, angin dan ombak salah satu ancaman dasar yang selalu dilalui untuk meningkatkan ekonomi keluarga dan kebutuhan hidup keluarga, jadi tolong perhatikannya dengan serius..? Jangan cuma omongan ombar janji, kami butuh pasti, apalagi PPI Peudada ini merupakan pusat Pusat yang sudah sangat dikenal diruang lingkup Dinas Pengairan, Perikanan dan Kelautan. 

Sementara Keuchik Calok, hardani terkait keluhan para nelayan ini tidak bisa dibendung lagi, sudah sangat kecewa dengan harapan dan janji, hari ini butuh janji pasti, tolong pihak pemerintah daerah yang berwenang segera perhatikan kebutuhan Nelayan kawasan PPI Peudada, Terutama Sekali Pembangunan Kolam Labuh yang layak." Pungkasnya.

Editor : Redaksi 

© Copyright 2022 - Asumsi Publik - Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini