ACEH SELATAN | Saat memasuki musim pancaroba, sejumlah daerah di Indonesia tak terkecuali di Aceh, mulai mengalami bencana alam seperti angin kencang, banjir dan tanah longsor.
Fenomena angin kencang merupakan salah satu peristiwa hidrometeorologis yang meningkat pada saat transisi musim, biasanya terjadi saat beralih dari musim panas ke musim penghujan.
Hal tersebut terjadi, karena proses pembentukan awan cumulus nimbus yang dipicu oleh pemanasan yang intensif. Angin kencang ini seringkali disertai dengan hujan deras, petir, dan kadang-kadang juga badai. Tak hanya itu, disisi lain bisa menjadi pemicu utama bencana seperti banjir, tanah longsor, atau bahkan kerusakan bangunan dan infrastruktur.
Diketahui, akibat diterpa angin kencang, sebatang pohon Kapuk atau Randu tumbang membentang ruas jalan nasional, tepatnya di depan Kompi Khusus 115/ Macan Leuser, Gampong (desa) Ujung Karang Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Provinsi Aceh, sekitar pukul 14.32 WIB, Sabtu (7/6/2025).
Pohon Kapuk berukuran besar tinggi menjulang, tumbang akibat diterpa angin kencang (badai) disertai hujan dengan intensitas ringan. Dalam peristiwa tersebut tidak terjadi korban jiwa, padahal arus lalulintas sedang ramai-ramai lalu Lalang pada hari kedua Idul Adha 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Akibat pohon tumbang, selain arus lalu lintas terganggu, aliran listrik juga padam karena pohon itu sempat menimpa jaringan SUTM. "Beruntung tidak ada korban jiwa, pengendara terpaksa berhenti dan terjadi antrian panjang karena tidak bisa melintasi gara-gara pohon tumbang melintang badan jalan," kata warga setempat kepada media ini. Jajaran TNI dan masyarakat berusaha mengevakuasi, hingga berita ini disiarkan arus lalu lintas belum normal.
Sampai berita ini diturunkan, pihak media belum menerima data selengkapnya terkait bencana alam Hujan deras dan angin kencang yang terjadi hari ini di Wilayah Aceh Selatan.*
Editor : Redaksi (Ir)
Social Header