BOGOR | Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Djuanda sukses menyelenggarakan webinar bertajuk “Cerdas Finansial, Cerdas Spiritual: Islamic Financial Planning untuk Gen Z” pada Sabtu (tanggal sesuai pelaksanaan), pukul 09.00–11.00 WIB secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Praktisi Mengajar dalam mata kuliah Islamic Financial Planning
Webinar ini bertujuan untuk membekali generasi muda agar mampu mengelola keuangan secara bijak dan sesuai prinsip syariah, serta meningkatkan literasi keuangan Islam di tengah masyarakat. Acara ini diikuti oleh 85 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa Universitas Djuanda dan sejumlah universitas ternama seperti Institut Agama Islam SEBI, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, IAIN Pontianak, Poltekkes Kemenkes Bandung, STIT Insan Kamil Bogor, UIN Raden Fatah Palembang, Universitas KH. A. Wahab Hasbullah, hingga siswa-siswi SMA/SMK dan santri pondok pesantren di wilayah Bogor.
Kepala Program Studi Ekonomi Syariah Wildan Munawar, SEI., MA., menyampaikan bahwa perencanaan keuangan Islam menjadi salah satu upaya dalam mempersiapkan keuangan dengan lebih baik sesuai dengan tujuan finansial yg ingin dicapai. Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur'an untuk mempersiapkan kehidupan di hari esok, diantaranya dengan merencanakan keuangan.
"Oleh karena itu, perencanaan keuangan Islam menjadi bagian dari pembelajaran di program studi ekonomi Syariah Universitas Djuanda," katanya.
Menghadirkan narasumber praktisi sekaligus pakar perencanaan keuangan syariah, Ust Dea Aryandhana, M.H., S.A.B., M.E., QWP., RIFA, selaku Direktur Departemen Syariah di International Association of Registered Financial Consultant (IARFC) Indonesia, webinar ini mengupas berbagai aspek penting dalam perencanaan keuangan islami yang relevan bagi generasi muda.
Dalam pemaparannya, Ust Dea menyoroti realita kehidupan Gen Z yang rentan terhadap gaya hidup konsumtif akibat fenomena YOLO (You Only Live Once) dan FOMO (Fear of Missing Out), serta tantangan aktual seperti pengangguran dan maraknya judi online. Ia menegaskan pentingnya pengelolaan harta secara kaffah (menyeluruh) dalam Islam, mulai dari cara memperoleh, menggunakan, hingga mengembangkan kekayaan.
"Islam mengajarkan untuk membelanjakan harta sesuai kebutuhan, bukan keinginan. Perencanaan keuangan syariah bukan hanya soal finansial, tapi juga soal keberkahan hidup," tegasnya.
Ust Dea juga memaparkan strategi praktis dalam mengelola keuangan, seperti pembagian pendapatan menjadi tiga bagian: konsumsi, investasi, dan dana sosial (zakat, sedekah, wakaf), serta pentingnya pencatatan keuangan, menabung, dan menghindari utang. Ia mendorong peserta untuk mulai berinvestasi di lembaga keuangan syariah dan mempertimbangkan penggunaan asuransi syariah (takaful) sebagai bagian dari proteksi keuangan.
Ketua panitia kegiatan, Hilman Cahya Ramadhan, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini dengan antusiasme peserta yang tinggi.
“Saya sangat bersyukur dan bangga melihat semangat Gen Z terhadap literasi keuangan syariah. Harapan kami, ilmu yang diperoleh dalam webinar ini bisa langsung dipraktikkan untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas finansial, tapi juga cerdas spiritual,” ujarnya.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk mengelola keuangan mereka secara islami dan berkelanjutan. Webinar ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah Universitas Djuanda dalam menyebarkan nilai-nilai literasi syariah di kalangan Gen Z.
Editor : Redaksi
Social Header