BIREUEN | Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bireuen menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula, Perempuan, dan Kaum Marginal di Hotel Bireuen Jaya. Namun, pemilihan narasumber dalam acara tersebut menimbulkan kontroversi. Ibu Sadriah, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) sekaligus istri dari Calon Bupati Bireuen, H. Mukhlis, dihadirkan sebagai narasumber. Ini dianggap tidak bijak oleh sebagian masyarakat.
Pemilihan Narasumber Menuai Kritik..!
Kritik muncul karena kehadiran salah Narasumber istri dari Bacalon Bupati Bireuen (Sadriah), ini lebih kepada etika politik, dianggap menguntungkan salah satu pasangan calon dalam Pilkada Bireuen 2024.
Banyak yang berharap Kesbangpol lebih bijak dalam memilih narasumber yang tidak terafiliasi secara politik. Dampak dalam acara ini, dinilai dapat memberikan kesan tidak netral, dan ketidakadilan dimata publik. Ungkap salah satu Peserta yang namanya tidak ingin disebutkan.
Dibalik dari kritikan tersebut, Ketua Pro Jurnalismedia Siber Bireuen (PJS) mencoba mengkomfirmasi langsung dengan Plt. Kepala Badan Kesbangpol Bireuen, menyebutkan dan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan pendidikan politik. “Sosialisasi ini penting, ungkap Mulyadi.
Menyangkut kehadiran salah satu Istri dari Bacalon Bupati Bireuen (Sadriah), ia menyatakan, “Beliau diundang karena kapasitasnya sebagai Ketua GOW, dan topiknya lebih kepada kesehatan perempuan dan penanganan stunting.” tandas Mulyadi.
Mulyadi berusaha untuk menjelaskan bahwa narasumber yang diundang tidak ada hubungannya dengan politik. Ia menyatakan, “Saya tidak bisa menjawab lebih jauh mengenai apakah ini merugikan pasangan calon Bupati dan wakil Bupati lainnya. Jangan kaitkan narasumber dengan politik, itu tidak cocok.” Penegasan ini bertujuan untuk menjauhkan kesan bahwa acara tersebut memihak salah satu kandidat.
Harapan ke Depan, Keberhasilan pendidikan politik merupakan tanggung jawab semua pihak, terutama pada masa menjelang pemilihan umum. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat, terutama pemilih pemula, dapat lebih memahami pentingnya partisipasi dalam demokrasi.
Namun, pemilihan narasumber yang bijak akan menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan publik terhadap acara semacam ini di masa depan. Tegas salah satu peserta yang merasakan kegiatan tersebut terkesan berbau politik sepihak.
Diakhir acara, Kegiatan seperti ini penting bagi Kesbangpol untuk melihat kesiapan bagi para pemilih, terutama bagi pemula, selain itu dengan ada kegiatan ini bisa mempertimbangkan sesuatu hal yang perlu ditegaskan dengan matang disetiap elemen dalam acara yang mereka selenggarakan. Hal ini agar sosialisasi pendidikan politik dapat berjalan tanpa menimbulkan polemik dan saling mendukung terciptanya masyarakat yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai pemilih," Tutup Mulyadi.
Editor : Redaksi (Ir)
Social Header