Breaking News

PPA Kembali Bentuk Sayap Partai, Nurul Akmal Terima Mandat Pimpin Barisan Perempuan Perjuangan Aceh

Nurul Akmal (kiri) & Prof Adjunct Dr. Marniati (kanan)

BANDA ACEH | Partai Perjuangan Aceh terus melakukan terobosan pembentukan Sayap pendukungnya.  

Sebelumnya, Ketum Partai Perjuangan Aceh menyerahkan mandat untuk Angkatan Muda Perjuangan Aceh pada Senin 21 April 2025, hari ini 22 April 2025 Ketua Umum Partai Perjuangan Aceh kembali menyerahkan mandat pembentukan Sayap Perempuan Partai dalam Barisan Perempuan Perjuangan Aceh (BPPA)

Adapun mandat Barisan Perempuan Perjuangan Aceh (BPPA) diserahkan lansung ketua Umum PPA Prof Adjunct Dr. Marniati, kepada Nurul Akmal yang selama ini juga dikenal sebagai aktifis dan sosok yang aktif di barisan Perempuan Aceh.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Partai Perjuangan Aceh Prof Adjunct Dr. Marniati, menyatakan bahwa dirinya sedang  berjuang untuk adanya penyetaraan kesempatan antara perempuan dengan pria, yang menyangkut beberapa hal dan memungkinkan juga dilakukan oleh kaum perempuan. Unyuk itu diperlukan keberadaan ide ide dari perempuan, agar melahirkan sebuah wadah yg bisa menyuarakan dan membela kepentingan perempuan yang lebih all out.

Baru-baru ini dirinya bergerak untuk menyuarakan keberpihakan tentang kondisi perempuan saat ini, baik kebutuhan materin maupun non materil, dalam kesempatan bertemu secara khusus dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan di Jakarta, turut juga memberikan masukan dan memberikan masukan bahwa diperlukan adanya fraksi perempuan di Legislatif disemua tingkatan. 

Selain itu, ianya juga menyampaikan masalah quota perempuan di DPR harus merupakan quota utuh ataupun quota jadi dengan cara tidak mempertandingkan antara calon legislatif perempuan dengan calon dari laki-laki, sehingga hasil akhirnya quota 30 prosen perempuan itu akan terpenuhi secara utuh.

Nah, Masukan tersebut telah mendapat respon positif dari Ibu Menteri dan berjanji akan memperjuangkannya nanti ke pihak-pihak terkait sehingga kedepannya komunitas perempuan akan mempunyai 1 fraksi sehingga jumlahnya di legislatif berbanding 30:70 dgn kamu pria. Terang Marniati.

Lebih lanjut, Mafniati sendiri berharap adanya respon positif dari pihak legislatif di Aceh dimana bisa mengawali rencana ini dgn melakukan perubahan Qanun sehingga nantinya diharapkan Aceh akan menjadi pelopor dari Berdirinya fraksi perempuan di DPRA. 

Selama ini ada beberapa terobosan yg dilakukan Aceh yang di adopsi ke Nasional seperti misalnya Bappeda menjadi adanya Bappenas dan Majelis Ulama Aceh yg juga di adopsi menjadi lembaga MUI Nasional.

Ketua Umum Partai Perjuangan Aceh itu juga berharap melalui Sayap Perempuan yang dibentuknya, suara-suara penyetaraan antara perempuan dengan laki-laki ini bisa terus diperjuangkan sehingga nantinya kaum perempuan di Aceh bisa tegak sejajar dengan kaum lelaki, Ucapnya.

Marniati juga berharap kepada ketua Barisan Perempuan Perjuangan Aceh ini mampu membantu menggerakan UMKM,  Untuk berani export barang  commodity lokal dan harus berani membangun jaringan nasional dan internasional untuk barang import.

Menurutnya, BPPA akan menjadi wadah bagi Perempuan Untuk menggerakan mesin ekonomi masyarakat, dan gerakan perlindungan bagi kaum wanita dan anak-anak. 

Kehadiran BPPA harus menjadi pioner dalam melakukan perlindungan terhadap wanita dan anak-anak, pungkas Prof. Marniati.

Sumber : TIM PPA/Marniati
Editor    : Redaksi 
© Copyright 2022 - Asumsi Publik - Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini