Breaking News


BIREUEN | Tokoh pemerhati Peudada sekaligus praktisi hukum Irfadi, S.Pd.I., NL.P., CPM, merasa geram atas perlakuan Kepala Puskesmas yang selama ini mengedepankan sikap egois dan arogansi terhadap sejumlah para perawat dan para bidan.

Pasalnya, pelayanan terhadap pasien ini bisa terganggu akibat ulah Kepala Puskesmas terhadap petugas diduga terkesan pilih kasih. Tak hanya itu, sikapnya yang begitu tidak beretika juga bisa terpengaruh bagi petugas dalam melayani pasien.

“Tugas Kepala Puskesmas membina para petugas medis, serta mengkoordinasi dengan dokter untuk memastikan keluhan pasien, baik pasien perlu perawatan maupun obat jalan. Seharusnya dalam melayani, kata beberapa petugas medisyang disampaikan keluhannya kepada asumsipublik.id, Jum'at (11/07/25).

Lanjut Irfadi, Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, artinya slogan “Bireuen Hebat Tekat Geumilang di Bidang Kesehatan” di bawah kepemimpinan Bupati H.Mukhlis tidak sejalan dengan visi-misi Pemerintah Aceh Bireuen saat ini. Sebab pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan bisa terganggu bila seorang pemimpin atau seorang kepala dalam sebuah Instansi tidak mau berkaloborasi pendapat untuk memastikan sesuatu hal dan program yang ingin dijalankan. Ini bisa jadi sejarah bagi puskesmas Peudada dipimpin oleh orang yang tidak memiliki sikap kepemimpinan,” jelasnya.

Irfadi juga menilai bahwa jika pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan masih buruk dan belum optimal, berarti ada yang salah dalam manajemen kepala puskesmas (Kapus). Ini patut diselidiki dan dipelajari lebih lanjut, terangnya.

Saya selaku perwakilan masyarakat Peudada meminta Dinas Kesehatan c.q Bupati Bireuen untuk segera mencopot Kepala Puskesmas agar tidak menimbulkan kegaduhan dalam menjaga keharmonisan sesama petugas. Hal ini agar tidak terjadi lagi di kemudian hari terhadap petugas medis yang bekerja penuh dengan senang hati, bisa membantu warga keluhan sakit, tegasnya.

Irfadi kembali menambahkan, tugas perawat bukan hanya hadir melaksanakan piket, akan tetapi juga bagaimana para tenaga medis merespons kebutuhan masyarakat atau pasien yang membutuhkan penanganan di UGD.

Mereka harus siap melayani tanpa terjebak dalam pembicaraan tentang prosedur, melainkan menangani kasus secara prioritas sehingga mereka dapat bertanggung jawab terhadap pelayanan di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Berkaca dari kasus ini, Irfadi meminta Bupati Bireuen segera mengevaluasi Kapus Kecamatan Peudada agar kondisi tersebut tidak terjadi lagi kedepan.

“Mereka harus siap melayani tanpa terjebak dalam pembicaraan tentang prosedur, melainkan menangani kasus secara prioritas sehingga mereka dapat bertanggung jawab terhadap pelayanan di tengah masyarakat,” ungkapnya.

juga meminta Kepala Puskesmas untuk tidak hanya bertanggung jawab terhadap jabatannya, tetapi juga terhadap profesi dan manajemen Puskesmas.

“Sehingga pelayanan kesehatan di kecamatan Peudada betul-betul dapat dirasakan oleh masyarakat Peudada yang layak dengan baik, dan masyarakat dapat merasakan kehadiran pelayanan kesehatan yang melayani, bukan sebaliknya di layani,” pungkasnya.



© Copyright 2022 - Asumsi Publik - Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini