![]() |
Saifuddin, Eks Tuha Peut Dayah Mon Ara sekaligus Calon Kechik Saat ini. [Foto: irfadi] |
BIREUEN | Saifuddin, Eks Tuha Peut Gampong Dayah Mon Ara, Peudada, sekaligus calon Keuchik saat ini, akhirnya angkat bicara dan mengambil langkah tegas terhadap akun TikTok @berita.news3 yang menyebarkan tuduhan tidak berdasar tentang dirinya.
Anehnya, tuduhan fitnah itu lahir menjelang Pemilihan Keuchik, ini benar-benar merasa nama baik tercemar. Dengan tegas, terkait pemberitaan diakun tiktok saya selaku Calon Keuchik mengecam dan memutuskan tindakan ini siap menempuh jalur hukum "untuk melaporkan langsung akun tiktok tersebut ke pihak berwajib".
Saifuddin bersama jajaran tokoh masyarakat setempat “ menuturkan, bila tindakan ini terus terjadi atas penyerangan dirinya (pribadi), sepakat hal ini untuk dilapor kepihak APH. Jadi, kami tidak akan melakukan somasi terbuka, langsung kami melaporkan akun tersebut,” tegas Saifuddin dalam pernyataan kepada asumsipublik.id, Selasa (26/08/25).
Terkait adanya dugaan dan prasangka dari beberapa warga setempat, itu hal wajar, jabatan saya sebagai Tuha Peut saya menjabat diujung jabatan Keuchik sulaiman, kahadiran saya dalam lembaga Tuha Peut, langsung menghadapi tantangan permasalahan Keuchik sebelumnya (keuchik leman). Mengingat tugasnya sebagai pengawasan, apapun yang terjadi digampong selama ini tetap kita upayakan semaksimal mungkin, bagaimanapun caranya sudah kami tempuh, dan tidak ada yang menutup-nutupi, dan juga tidak ada kepentingan pribadi." Ucap Saifuddin calon Keuchik saat ini.
Tuduhan soal adanya isu, yang bahwa uang 7 juta hasil penjualan sapi itu saya gunakan itu juga tidak jelas, itu juga berita miring, dan hoax sebagaimana dituduhnya "uang itu saya gunakan untuk transportasi laporan kasus," itu tidak benar, sama sekali fitnah dan tidak mendasar. Padahal jelas-jelas orang pemeliharaan sapi tersebut warga Gampong setempat, hasilnya jelas bagi dua dari total 7 hasil hasil penjualannya." Katanya.
Perlu dketahui juga, Uang tersebut kami gunakan untuk kepentingan umum, saat itu uang itu digunakan untuk melantik Pj Keuchik di bulan ramadhan, mengingat kas kami kosong. Sama sekali uang tersebut tidak digunakan untuk hal lain, sebagaimana tuduhanya diduga yang bahwa uang tersebut kami gunakan untuk kampanye menjelang pemilihan keuchik, itu hoax dan tidak benar." Terang Saifuddin dengan sikap nada yang kesal atas pernyataan tuduhan terhadap dirinya yang tidak mendasar.
Saat disinggung masalah BLT, Saifuddin kembali menceritakan, dan meluruskan, hal itu sebnarnya sudah kami sampaikan kepada penerima, kami usahakan semaksimal mungkin, namun hasilnya juga tidak ada kejelasan dari Keuchik, jadi apanya yang harus kami lakukan? Upaya kami sebagai pengawasan sudah kami lakukan, sebelumnya sudah kami tempuh agar BLT warga tersalur, namun langkah itu terhenti, artinya sampai saat ini belum kami terima etikat baik dari pengelolaan anggaran untuk segera meneyelsaikan BLT. Jadi tidak ada kaitan dengan kami sebagai lembaga, tugas kami jelas sebagai pengawasan.
Perlu diketahui juga, selama ini sejak bulan Januari sampai mei 2025, roda pemerintahan dipundak atas kami diperbantukan, termasuk keuangan kebutuhan-kebutuhan khusus seperti kader posyandu dalam melaksanakan kegiatannya, dan hal hal kecil lainnya, itu sementara saya yang tanggung biayanya. Jadi tidak logis dengan tuduhan dan fitnah dengan uang percuma itu, saya gunakan untuk kepentingan politik saat ini." Ujar Saifuddin.
Atas dasar tersebut, Saifuddin juga mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak berpengaruh dengan provokasi dan fitnahyang tidak mendasar, bila ada hal yang kurang jelas, bisa ditanyakan langsung kepada saya, dan insyallah selama jabatan saya sebelumnya bertanggung jawab dibidang tuah Peut (pengawasan bisa kita bicarakan." Pungkasnya.
Social Header