GEUMPANG PIDIE | Tokoh masyarakat Geumpang, Yusri, menegaskan bahwa rencana penutupan tambang rakyat oleh Pemerintah Aceh hanya akan menambah angka pengangguran. Ia menilai, selama ini tambang rakyat justru menjadi penopang utama perekonomian warga sekaligus mendukung pembangunan di daerah. Pernyataan tersebut disampaikan usai rapat bersama para penambang, Minggu (28/9/2025).
Menurut Yusri, keberadaan tambang rakyat telah mendongkrak pertumbuhan ekonomi Geumpang. “Pertumbuhan ekonomi meningkat pesat, daya beli di pasar dan UMKM masyarakat juga sangat tinggi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini aktivitas tambang. Seluruhnya merupakan milik warga Geumpang, yang dibeli secara patungan maupun kredit. “Tidak ada satu pun milik orang luar, semuanya milik masyarakat setempat,” tambahnya.
Lebih jauh, Yusri menyebut hasil tambang rakyat banyak membantu pembangunan fasilitas publik. Di antaranya pembangunan Masjid Syuhada Geumpang yang menelan biaya miliaran rupiah, serta asrama mahasiswa atau rumah singgah di Banda Aceh yang dibangun tanpa bantuan pemerintah. “Bahkan pembangunan irigasi, jalan, jembatan, dan berbagai kegiatan sosial lainnya turut terbantu dari keberadaan tambang rakyat ini,” jelasnya.
Terkait tudingan Panitia Khusus (Pansus) DPRA yang menyebut adanya aliran dana ke pihak keamanan, Yusri membantah keras. “Kami tidak pernah memberikan uang seperti yang dituduhkan,” tegasnya.
Karena itu, ia berharap pemerintah tidak serta-merta mengeluarkan instruksi penutupan tambang, melainkan memberikan pembinaan kepada penambang. “Masyarakat Geumpang sudah menggantungkan hidupnya pada tambang untuk membiayai kebutuhan keluarga dan pendidikan anak-anak. Jika tambang ditutup, sama saja pemerintah meningkatkan pengangguran di Aceh,” pungkas Yusri.
Editor : Redaksi (Ir)
Social Header