Breaking News

Hasballah Cut Apa: PLN Aceh Harus Transparan, Jika Berulah Lagi Wajib Dievaluasi Total

BANDA ACEH | Anggota Komisi III DPRA, Hasballah Cut Apa, menegaskan bahwa persoalan pemadaman listrik di Aceh tidak bisa lagi dianggap remeh. Dalam agenda silaturahmi dengan jajaran PLN Aceh, ia mengingatkan bahwa keterbukaan informasi kepada publik merupakan kunci agar keresahan masyarakat tidak semakin meluas. 

Jika kerusakan mesin, masyarakat bisa memaklumi. Tapi jika itu akibat human error, maka manajemen PLN harus dievaluasi secara menyeluruh,” ujar Hasballah dengan tegas.

Dalam forum yang dihadiri Ketua Komisi III Hj. Aisyah Ismail (Kak Iin), Hadi Surya, Eddi Sadikin, dan Nurcalis, Hasballah juga menyoroti gangguan di Gardu PLTU Nagan yang menjadi salah satu penyebab pemadaman. Menurutnya, kasus tersebut harus segera ditangani dengan cepat dan tepat, serta dijelaskan secara terbuka kepada masyarakat.

Jangan biarkan rakyat hanya menebak-nebak penyebab listrik padam. Transparansi adalah bentuk tanggung jawab PLN,” tambahnya.

Hasballah menekankan bahwa listrik adalah kebutuhan vital masyarakat Aceh, mulai dari rumah tangga hingga dunia usaha.

Pemadaman yang berulang tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga mengganggu pendidikan dan pelayanan kesehatan. Karena itu, ia mendorong PLN untuk memaksimalkan peran Unit Pelaksana Pengaturan Distribusi (UP2D) Aceh, yang sebenarnya mampu memantau kondisi kelistrikan secara real time. “Gunakan teknologi untuk rakyat, bukan sekadar laporan administratif,” ucapnya.

Sebagai penutup, Hasballah mengingatkan bahwa jika pemadaman serupa terus berulang, maka PLN Aceh harus dievaluasi total dari hulu hingga hilir. 

Mulai dari PLTU, transmisi, hingga sistem distribusi harus dipastikan terkoneksi dengan baik. “Jangan biarkan Aceh hidup dalam ketidakpastian listrik. Evaluasi total adalah jalan keluar agar masyarakat benar-benar merasakan pelayanan energi yang layak.

Dalam sidak yang dilakukan pada pukul 14.00 WIB bersama sejumlah anggota Komisi III DPRA, turut hadir General Manager PLN UID Aceh, Mundhakir, didampingi jajaran manajemen senior yakni Dasih Listyanto selaku Senior Manager Distribusi, Jeffri Husni sebagai Senior Manager Perencanaan, Nurlana sebagai Senior Manager KKU, serta Farqi Faris selaku Senior Manager Niaga. Kehadiran jajaran PLN ini menjadi kesempatan penting untuk menyampaikan kondisi aktual kelistrikan di Aceh sekaligus menampung masukan langsung dari wakil rakyat terkait persoalan pemadaman listrik yang belakangan meresahkan masyarakat.

Sumber : Fjr
Editor    : Redaksi (Ir)
© Copyright 2022 - Asumsi Publik - Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini