Breaking News

Miris, Bocah Kelas 6 SD Setiap 10 Hari Sekali Harus Membawa Orang Tuanya dari Pidie Jaya Ke RS Cut Mutia Aceh Utara Menggunakan Becak



Pidie Jaya-Bireuen. Rahmat Aulia bocah kelas 6 SD Asal Ulim Pidie Jaya terlihat sangat menyedihkan disaat istirahat sejenak dipeinggir jalan Nasional lintas Medan-Banda Aceh tepatnya di daerah persawahan dekat kota Peusangan Bireuen. Diatas becak bocah tersebut duduk termenung sambil sesekali menyemangati orang tua yang sedang terbaring sakit diatas becak dengan alas lapisan seadanya.

Pada saat itu, Yanto orang blangme sedang melintas dijalan melihat hal yang selama ini jarang kita lihat dan merasa aneh, langsung berhenti dan menghampiri bocah tersebut dengan menanyakan langsung serta tujuannya. 

Lanjut Yanto, ketika mendengar penjelasan dari sibocah tersebut, langsung, Yanto merasa meunyayatkan hatinya yang sangat sedih dan langsung menelpon Azmi Murtala yang tidak asing lagi yang selama ini sangat dekat dengan H.Mukhlis Takabeya. Lalu Azmi mengkonfirmasi Rahmad gurugok untuk segera membawa mobil ambulan kelokasi bocah yang sedang istirahat di lintas jalan nasional Peusangan.

Dalam wawancara singkat dengan bocah tersebut ia bercerita bahwa setiap sepuluh hari sekali selalu membawa ayahnya dari Ulim Pidie Jaya ke RS Cut Mutia Aceh Utara menggunakan becak tua itu dengan biaya seadanya, karena keseharian sambil sekolah bekerja dipesisr laut "Tarek pukat" tidak terhenti semangatnya untuk merawat sang ayah dengan membawa ayahnya pakek becak dibawah terik matahari, kadangkala hujan demi untuk menyedot cairan ditubuh ayahnya yang sedang mengalami kesakitan. Ujar Rahmat.

Lanjut Rahmat, ayah sibocah itu berobat ke RS Cut Mutia Aceh Utara karena Alas Medis yang ada hanya disitu, satu lagi hanya di Rauza Banda Aceh. Bocah tersebut memilih di Aceh Utara mengingat masih merasa dekat untuk bolak balik dalam hal mengontrolnya.

Berbekal dari uang "Tarek pukat" untuk menyimpan sebagian untuk berobat ayahnya dan sebagian untuk sekolah kakaknya juga. Dulu sebelum ibunya meninggal selalu ada ibunya yang mendampingi pada saat sang ayah pergi berobat. Selama 4 bulan terakhir ibu ya sudah meninggal menghadap sang ilahi, bocah tersebut dengan niat dan hati yang terbuka terhadap orang tua tetap berjuang mengantar ayahnya walau pun harus merawat dengan sendirinya dalam perjalanan menuju RS Cut Mutia Aceh Utara.

Setelah ketiadaan ibunya, Rahmat Aulia bersama seorang sang kakak selalu berbagi tugas dalam hal merawat orang tua, dirumah kadang dirawat oleh kakaknya sedangkan Rahmat Aulia tugasnya mengantar dan menemaninya ke RS. Pungkas @rahmatgurugok.

Azmi Murtala bersama Rahmat Sopir Ambulan Takabeya dalam penanganan bocah yang menempati orang tua sakitnya tersebut sudah meminta kepada ketua ikatan dokter dibireuen untuk membuka donasi agar dapat meringankan beban hidup keluarga bocah tersebut selama ayahnya dirawat do RS, mengingat anak tersebut juga anak Yatim (Meutui).  Pungkas Rahmat.
© Copyright 2022 - Asumsi Publik - Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini